Senin, 15 November 2010

Terdesak Pembangunan, Kebijakan di Tangan Walikota

Pemkot Harus Perhatikan Hutan Kota
LUAS lahan hutan kota di Samarinda terus terdesak. Karena alasan pembangunan, beberapa hutan kota disulap menjadi pusat perbelanjaan. Alhasil Adipura pun lepas.

KEBIJAKAN Pemkot Samarinda untuk mengalihfungsikan hutan kota seperti halnya pembangunan Plaza Mulia di Jl Bhayangkara, dinilai lambat laun akan berakibat fatal. Belum lagi kawasan hutan yang yang kian hari disulap untuk kegiatan pertambangaan dan juga perumahan, akibatnya akan membuat Kota Samarinda menjadi kurang memiliki resapan air.

Senin, 08 November 2010

Kaltim Sumbang Pusat Rp 315 T

Sumbangsih Kaltim terhadap Pusat masih belum berbanding dengan yang kembali ke daerah. Disebutkan, Kaltim tahun 2009 lalu mampu menyumbang berupa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp 315 triliun, namun yang kembali ke Kaltim hanyalah Rp 17 triliun. Hal itu dikemukakan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Kamis (19/8) dihadapan lima Bank yang memberikan pinjaman untuk membangun PLTU 2x100 MW di Balikpapan. Menurutnya, perjuangan untuk mendapatkan porsi yang proporsional itu rupanya masih panjang, dan perlu komitmen semua pihak.

Kaltim Rekrut 3.877 CPNS

Kaltim melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) di tingkat Provinsi dan 14 Kabupaten dan Kota se-Kaltim kembali akan merekrut Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di tahun 2010 ini. Diperkirakan penerimaan dimulai Oktober mendatang. Berdasarkan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negera (PAN) dan Reformasi Birokrasi, kuota total keseluruhan CPNS se-Kaltim yang akan direktut adalah berjumlah sebanyak 3.877 orang. Semua adalah untuk formasi umum, sebab formasi untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) sejak tahun ini hingga tahun-tahun berikutnya, sudah tidak ada lagi.

Kendaraan Tambang Rusak Jalan warga

Aktivitas tambang batu bara di Lok Bahu, Sungai Kunjang kian dikeluhkan warga. Bukan hanya karena tak ramah lingkungan, tetapi karena merusak jalan warga. "Dulunya, sepanjang Jl M Said sudah diasapal semua oleh Pemkot Samarinda, khususnya yang jalur utama. Tapi karena sering dilalui truk pengangkut batu bara, sehingga kembali berlubang," ujar Sekretaris Lembaga Perwakilan Masyarakat (LPM) Kelurahan Lok Bahu, Fahmi Muzakir kepada Sapos. Akibat sering dilalui kendaraan tambang, khususnya truk pengangkut batu bara karungan, kini banyak yang mulai berlubang. Apalagi, kata dia, kendaraan tersebut jauh dari pengawasan sehingga kerap memuat lebih dari kapasitas. Padahal, kontribusi perusahaan tambang bagi warga sekitar, sangat minim. Kalaupun ada, palingan hanya perusahaan tambang besar. Itupun khusus pada kegiatan yang sifatnya situasional.

Balaikota akan Pindah ke Seberang

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengusulkan agar Balaikota Samarinda dipindahkan ke Samarinda Seberang. Tempat Balaikota yang ada sekarang, di jalan Kusuma Bangsa, dianggap tidak layak. Tempat Walikota Achmad Amins berkantor itu sekarang dihimpit oleh mal, Plaza Mulia. Sehingga akan lebih baik kalau pusat kantor pemerintahan kota Samarinda dipindah ke kawasan Seberang. "Saya minta dukungan Pak Amins sebelum masa jabatannya berakhir. Saya mengusulkan pemkot dipindah ke Samarinda Seberang," kata Awang saat memberi sambutan dalam peresmian Grand Opening Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran.
Kebetulan, Amins ikut hadir dalam peresmian TPK Palaran kemarin. Menurut Awang, kawasan Samarinda Seberang dijamin bebas banjir. "Ke depan, pusat pemerintahan di Kawasan Seberang ini masuk dalam wilayah kecamatan baru, yakni Samarinda Selatan," tutur Awang.

Jalur Utama Palaran Kian Sesak

Seiring rampungnya Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran, praktis beban jalan dari dan menuju Palaran kian padat. Kondisi yang kepadatannya paling parah adalah di jalur Jl Dwikora Kelurahan Simpang Pasir. Di kawasan ini kemacetan panjang akibat tersendatnya kendaraan berat pengangkut kontainer kerap terjadi. Alhasil pengguna kendaraan lainya dirugikan dari peristiwa ini. Kondisi inilah yang terjadi, siang kemarin. Sebuah kendaraan pengankut kontainer lagi-lagi berhenti di tanjakan akibat tak kuasa mampu naik hingga ke puncak. kendaraan itu pun terpaksa harus menunggu bantuan kendaraan lain guna menariknya hingga ke puncak. Namun selama menunggu, kendaraan itu tetap berada di badan jalan. Akibatnya, lajur jalan sekitar hanya bisa dilalui satu kendaraan. Seperti biasa, petugas lalu lintas dadakan pun langsung mengatur kondisi ruas jalan. Padahal, petugas dadakan itu merupakan salah seorang kerabat dari sang pengemudi kendaraan yang nahas.

Sebulan Diaspal, Amblas Lagi

Tak hanya ruas jalannya yang sempit, permasalahan lain yang dihadapi masyarakat Palaran adalah kondisi jalan yang kerap mengalami kerusakan. Ya, pemeliharaan akses menuju Palaran yang tengah diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kaltim sejauh ini kembali menunjukkan kerusakan. Terbukti, sepanjang Jl Dwikora yang diaspal belum genap sebulan ini, ternyata kembali amblas. Hal ini sebabkan ruas jalan ini menjad lintasan utama bagi kendaraan berat menuju Termina Peti Kemas (TPK) di Kelurahan Bukuan. Ini tentunya menimbulkan kekecewaan bagi banyak pengendara yang memanfaatkan jalan ini. "Kalau mau memperbaiki, semestinya yang pemerintah harus serius, jangan nanggung," kata Julian, seorang pengendara bermotor yang mengaku warga Simpang Pasir.

COBA-COBA

Mencoba dengan hal-hal baru merupakan kemajuan yang baik secara tidak langsung selama mencoba dalam hal yang baik dan benar untuk lebih memperluas kretifitas, pengetahuan dan banyak hal posotif lainnya, tidak ada salahnya untuk coba-coba, justru merugi mereka yang tidak mau mencoba untuk bisa.