Jalan alternatif jalur khusus pelabuhan Peti Kemas yang baru dioperasikan dinilai sangat mendesak. Sebab kondisi jalan poros Palaran sudah padat arus lalu lintas. Apalagi kawasan di Jl Dwikora yang penuh tanjakan dan rawan terjadi kecelakaan yang dilalui oleh kendaraan pengangkut peti kemas maupun trailer.
Camat Palaran, H Julian Noor, mengatakan, peristiwa yang menjurus terjadinya kecelakaan karena truk peti kemas tidak kuat menanjak hampir setiap hari terjadi.
“Masyarakat meminta agar masalah itu dapat segera diatasi, jangan sampai menimbulkan korban jiwa," ungkap dia.
Misalnya, kata dia, instansi terkait atau pihak swasta membuat jalan alternatif khusus dilalui oleh truk atau trailer yang bongkar muat dipelabuhan Palaran.
“Kami pernah menyampaikan melalui Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) tentang pembangunan jalan alternatif tersebut, tetapi pihak Dinas Pekerjaan Umum Kaltim menolaknya, tidak tahu apa alasannya," katanya.
Menurutnya, sejak dioparasikannya pelabuhan peti kemas Palaran aktivitas lalu lintas di jalan poros Palaran semakin meningkat dan terjadi kepadatan, karena jalan Dwikora dan Trikora merupakan jalur utama.
Dikatakannya, kerap kali terjadi kemacetan dan antrian panjang akibat jalan yang sempit dilalui truk trailer pengangkut container, sehingga pengguna jalan lainnya merasa dirugikan dari peristiwa kemacetan tersebut, bahkan sering truk trailer mogok di tanjakan karena tidak mampu menanjak.
“Kendaraan itu pun terpaksa harus menunggu bantuan kendaraan lain guna menariknya hingga ke mampu mendaki jalan yang cukup tinggi tersebut,” katanya.
Julian Noor menambahkan, selama menunggu, kendaraan bantuan, ruk yang mogok tersebut tetap berada di badan jalan, sehingga menghambat kelancaran arus lalu lintas, karena jalan yang digunakan hanya bisa dilalui satu kendaraan.
http://www.poskotakaltim.com/berita/read/7989-Jalan%20Poros%20Palaran%20Semakin%20Padat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar