Senin, 15 November 2010

Terdesak Pembangunan, Kebijakan di Tangan Walikota

Pemkot Harus Perhatikan Hutan Kota
LUAS lahan hutan kota di Samarinda terus terdesak. Karena alasan pembangunan, beberapa hutan kota disulap menjadi pusat perbelanjaan. Alhasil Adipura pun lepas.

KEBIJAKAN Pemkot Samarinda untuk mengalihfungsikan hutan kota seperti halnya pembangunan Plaza Mulia di Jl Bhayangkara, dinilai lambat laun akan berakibat fatal. Belum lagi kawasan hutan yang yang kian hari disulap untuk kegiatan pertambangaan dan juga perumahan, akibatnya akan membuat Kota Samarinda menjadi kurang memiliki resapan air.

Senin, 08 November 2010

Kaltim Sumbang Pusat Rp 315 T

Sumbangsih Kaltim terhadap Pusat masih belum berbanding dengan yang kembali ke daerah. Disebutkan, Kaltim tahun 2009 lalu mampu menyumbang berupa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp 315 triliun, namun yang kembali ke Kaltim hanyalah Rp 17 triliun. Hal itu dikemukakan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Kamis (19/8) dihadapan lima Bank yang memberikan pinjaman untuk membangun PLTU 2x100 MW di Balikpapan. Menurutnya, perjuangan untuk mendapatkan porsi yang proporsional itu rupanya masih panjang, dan perlu komitmen semua pihak.

Kaltim Rekrut 3.877 CPNS

Kaltim melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) di tingkat Provinsi dan 14 Kabupaten dan Kota se-Kaltim kembali akan merekrut Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di tahun 2010 ini. Diperkirakan penerimaan dimulai Oktober mendatang. Berdasarkan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negera (PAN) dan Reformasi Birokrasi, kuota total keseluruhan CPNS se-Kaltim yang akan direktut adalah berjumlah sebanyak 3.877 orang. Semua adalah untuk formasi umum, sebab formasi untuk Pegawai Tidak Tetap (PTT) sejak tahun ini hingga tahun-tahun berikutnya, sudah tidak ada lagi.

Kendaraan Tambang Rusak Jalan warga

Aktivitas tambang batu bara di Lok Bahu, Sungai Kunjang kian dikeluhkan warga. Bukan hanya karena tak ramah lingkungan, tetapi karena merusak jalan warga. "Dulunya, sepanjang Jl M Said sudah diasapal semua oleh Pemkot Samarinda, khususnya yang jalur utama. Tapi karena sering dilalui truk pengangkut batu bara, sehingga kembali berlubang," ujar Sekretaris Lembaga Perwakilan Masyarakat (LPM) Kelurahan Lok Bahu, Fahmi Muzakir kepada Sapos. Akibat sering dilalui kendaraan tambang, khususnya truk pengangkut batu bara karungan, kini banyak yang mulai berlubang. Apalagi, kata dia, kendaraan tersebut jauh dari pengawasan sehingga kerap memuat lebih dari kapasitas. Padahal, kontribusi perusahaan tambang bagi warga sekitar, sangat minim. Kalaupun ada, palingan hanya perusahaan tambang besar. Itupun khusus pada kegiatan yang sifatnya situasional.

Balaikota akan Pindah ke Seberang

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengusulkan agar Balaikota Samarinda dipindahkan ke Samarinda Seberang. Tempat Balaikota yang ada sekarang, di jalan Kusuma Bangsa, dianggap tidak layak. Tempat Walikota Achmad Amins berkantor itu sekarang dihimpit oleh mal, Plaza Mulia. Sehingga akan lebih baik kalau pusat kantor pemerintahan kota Samarinda dipindah ke kawasan Seberang. "Saya minta dukungan Pak Amins sebelum masa jabatannya berakhir. Saya mengusulkan pemkot dipindah ke Samarinda Seberang," kata Awang saat memberi sambutan dalam peresmian Grand Opening Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran.
Kebetulan, Amins ikut hadir dalam peresmian TPK Palaran kemarin. Menurut Awang, kawasan Samarinda Seberang dijamin bebas banjir. "Ke depan, pusat pemerintahan di Kawasan Seberang ini masuk dalam wilayah kecamatan baru, yakni Samarinda Selatan," tutur Awang.

Jalur Utama Palaran Kian Sesak

Seiring rampungnya Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran, praktis beban jalan dari dan menuju Palaran kian padat. Kondisi yang kepadatannya paling parah adalah di jalur Jl Dwikora Kelurahan Simpang Pasir. Di kawasan ini kemacetan panjang akibat tersendatnya kendaraan berat pengangkut kontainer kerap terjadi. Alhasil pengguna kendaraan lainya dirugikan dari peristiwa ini. Kondisi inilah yang terjadi, siang kemarin. Sebuah kendaraan pengankut kontainer lagi-lagi berhenti di tanjakan akibat tak kuasa mampu naik hingga ke puncak. kendaraan itu pun terpaksa harus menunggu bantuan kendaraan lain guna menariknya hingga ke puncak. Namun selama menunggu, kendaraan itu tetap berada di badan jalan. Akibatnya, lajur jalan sekitar hanya bisa dilalui satu kendaraan. Seperti biasa, petugas lalu lintas dadakan pun langsung mengatur kondisi ruas jalan. Padahal, petugas dadakan itu merupakan salah seorang kerabat dari sang pengemudi kendaraan yang nahas.

Sebulan Diaspal, Amblas Lagi

Tak hanya ruas jalannya yang sempit, permasalahan lain yang dihadapi masyarakat Palaran adalah kondisi jalan yang kerap mengalami kerusakan. Ya, pemeliharaan akses menuju Palaran yang tengah diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kaltim sejauh ini kembali menunjukkan kerusakan. Terbukti, sepanjang Jl Dwikora yang diaspal belum genap sebulan ini, ternyata kembali amblas. Hal ini sebabkan ruas jalan ini menjad lintasan utama bagi kendaraan berat menuju Termina Peti Kemas (TPK) di Kelurahan Bukuan. Ini tentunya menimbulkan kekecewaan bagi banyak pengendara yang memanfaatkan jalan ini. "Kalau mau memperbaiki, semestinya yang pemerintah harus serius, jangan nanggung," kata Julian, seorang pengendara bermotor yang mengaku warga Simpang Pasir.

Minggu, 07 November 2010

Listrik Prabayar Lebih Murah

Penggunaan voucher stroom untuk listrik prabayar diklaim jauh lebih murah dibandingkan listrik reguler. Menurut Max Tahapary, Manager PLN Cabang Samarinda, listrik prabayar tidak membebankan biaya beban, seperti halnya listrik reguler sehingga seluruh nilai stroom yang terdapat dalam voucher sepenuhnya bisa digunakan. "Jadi kalau membeli voucher stroom Rp 100 ribu, maka semua akan menjadi kwh. Sedangkan listrik reguler akan dibebankan biaya beban meskipun tidak digunakan," kata Max, belum lama ini. Jangka waktu penggunaan vocher stroom, kata Max tidak bisa disamakan antar pelanggan karena jelas sesuai dengan pemakaian masing-masing. "Tergantung pemakaian, kalau rajin mematikan lampu saat tak digunakan, pastinya akan lebih hemat," ujarnya.
Dengan penggunaan listrik prabayar, pelanggan juga tak perlu curiga terjadi kesalahan pembacaan meteran listrik oleh petugas. Selain itu, pelanggan tidak perlu khawatir pemutusan listrik bila telat membayar, karena listrik otomatis akan mati bila tidak diisi dengan voucher stroom.

Dalam kesempatan sama, Max juga menjelaskan mengenai tarif multiguna listrik di PLN. Tarif multiguna dalam tagihan pembayaran Perusahaan Listrik Negara (PLN) diperuntukkan bagi pelanggan yang membutuhkan daya listrik lebih dari biasanya, dalam jangka waktu tertentu. "Jadi tarif multiguna bisa digunakan pelanggan yang berencana menggelar hajatan dalam waktu tertentu atau proyek pemerintah dengan waktu yang ditentukan pula," kata Max.

Penggunaan tarif multiguna, kata Max, bisa diakses dengan mendatangi PLN dan membayar sesuai dengan tarif multiguna Rp 1.450/kwh. "Jadi kalau awalnya daya hanya 1.300 VA dan ingin dinaikkan menjadi 2.000 VA karena ada hajatan selama tiga hari, maka akan diproses. Tapi hanya selama waktu yang diminta saja. Pakai atau tidak digunakan, maka itu sudah menjadi beban pelanggan. Biayanya juga telah dibayar di muka," kata Max.

Max juga menepis anggapan sebagian masyarakat yang menilai tarif multiguna bisa dibebankan kepada calon pelanggan yang ingin menyambung listrik, dengan membayar lebih mahal. "Tidak bisa untuk perumahan, karena tarif multiguna ini hanya bila ada kegiatan tertentu dan waktunya maksimal hanya satu bulan saja," ujarnya.
http://bappeda.samarinda.go.id/berita.php?id=1486

Tambang Tak Berkontribusi di PAD

Ternyata aktivitas tambang yang selama ini menjadi polemik serius di kota ini, tak memberikan kontribusi apa-apa bagi daerah. Padahal jika dibandingkan, tak sedikit keluhan terkait aktivitas ekspolitasi Sumber Daya Alama (SDA) tersebut. Mulai dari banjir yang dicurigai akibat pengupasan lahan, hingga kepada kerusakan jalan yang dicurigai akibat kerap dilalui kendaraan tambang. Namun ternyata dari sektor tersebut tak menyumbang speserpun bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Samarinda, Drs Burhanuddin, melalui Kasie Pajak, Muklish
untuk tambang langsung dibayar ke pusat dalam bentuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
"Jadi tidak masuk di PAD. Langsung disetor ke pusat," tegasnya.
Kata Muklish, selama ini, untuk pajak dan retribusi, pihaknya hanya menangani khusus empat sektor. Itu mulai dari restoran, hiburan, hotel dan reklame. Di empat sektor tersebut, baik pajak maupun retribusi, sudah memberikan koribusi yang maksimal. Bahkan diprediksi bisa lebih dari target Rp150 miliar. 
Sedangkan untuk parkir dan kebersihan sudah ada instansi khusus yang menanganinya. "Sebenarnya, untuk tambang bisa ditangani langsung di daerah. Tapi terkendala aturan. Kita di daerah belum punya payung hukum untuk itu," katanya.
Padahal, lanjut dia, dari nasional sudah meminta agar daerah bisa menarik langsung. Namun karena belum ada payung hukum, sehingga belum direalisasikan sampai sekarang.
Namun pihaknya menarget, paling lanbat 2014, pajak dari sektor tambang langsung ditarik oleh daerah.  "Malah kalau siap, 2011 ini pun bisa. Tapi sayangnya kita belum punya payung hukum soal itu. Tapai kapanpun, kalau kita siap, sudah bisa langsung masuk ke kas daerah,"
http://bappeda.samarinda.go.id/berita.php?id=1488

Tambang Harus Mensejahterakan Rakyat

Aktivitas tambang, terutama batu bara di Kaltim selama ini harusnya benar-benar bisa mensejahterakan rakyat, jangan sampai malah membuat masyarakat sengsara. Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengaku sangat prihatin dengan kenyataan di lapangan saat ini. Betapa banyak perusahaan tambang dan lokasi yang dieksploitasi untuk pertambangan, tetapi ternyata tak membawa dampak apapun bagi masyarakat sekitar. Jangankan untuk membuat masyarakat sejahtera, untuk membuat masyarakat nyaman dalam beraktivitas saja tak mampu. Ini yang harusnya menjadi perhatian bagi masing-masing kepala daerah di kabupaten/kota, agar terus memantau aktivitas pertambangan batu bara tersebut.
Aktivitas pertambangan harus bisa mengangkat harkat dan martabat masyarakat di sana, terutama yang berada di wilayah kerjanya. Sangat memprihatinkan, lahan di sekitarnya ditambang, tetapi ternyata masyarakat tambah sengsara. Ini seharusnya tak boleh terjadi," jelasnya lagi.
Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat di sekitar wilayah tambang harus benar-benar diwujudkan, jangan sampai tidak dijalankan dengan baik. Ini juga perlu diawasi oleh pemerintah daerah yang telah mengeluarkan kuasa pertambangan. Tidak hanya itu, aktivitas pertambangan secara umum juga harus menjadi perhatian.
Perusahaan tambang yang ternyata tak menjalankan aktivitas pertambangan dengan benar, misalnya melakukan pembenahan terhadap lingkungannya setelah aktivitas pertambangan selesai dilakukan, tentu saja harus diberikan sanksi tegas. Sanksi tegas itu menurutnya bisa beragam, mulai dari teguran lisan hingga menghentikan sementara aktivitas pertambangan.
"Bahkan kalau perlu stop dan cabut izinnya, bila memang aktivitas pertambangan yang dilakukan sudah tak sesuai dan merusak lingkungan. Ini seharusnya menjadi perhatian bagi seluruh kepala daerah di Kaltim
http://bappeda.samarinda.go.id/berita.php?id=1504

APBD 2011 kota samarinda Difokuskan Bayar Utang

Duet Syaharie Jaang dan Nusyirwan Ismail yang akan memimpin Kota Samarinda per 23 November mendatang, tampaknya akan diwariskan utang yang cukup banyak. Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda HM Fadly Illa mengakui, hingga kini total utang Pemkot Samarinda yang belum dibayarkan kepada pihak lain mencapai Rp340 miliar. "Karena itu, berdasarkan pembicaraan dengan Pak Jaang beberapa waktu lalu, kita sudah sepakati sistem keuangan di Pemkot Samarinda harus diperbaiki. Salah satu upaya tersebut adalah dengan memfokuskan pembayaran utang Pemkot," terang Fadly.Besarnya utang tersebut merupakan hasil nilai APBD Kota Samarinda 2010 yang mencapai Rp2,4 triliun. Kendati dianggarkan besar namun pendapatan yang diterima justru menurun.
Selain aliran dana dari pusat kerap tersendat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga belum memberikan kontribusi yang maksimal.
Fadly mengatakan, untuk memperbaiki sistem keuangan Pemkot, sejumlah utang harus segera diselesaikan. Baik itu, dianggarkan kembali di pembahasan APBD selanjutnya maupun mengorek kembali sisa dana milik Pemkot tahun ini yang belum bergerak.
"Yang jelas utang-utang Pemkot harus lunas semua. Sehingga pemerintahan berikutnya bisa fokus merencanakan dan merancang pembangunan sesuai prioritas. Dan program-progam kedepannya tidak akan lagi diganggu oleh banyak utang," jelas Fadly.
Fadly juga menjelaskan, daya serap anggaran milik Pemkot hingga akhir Agustus lalu mencapai 70 persen. Angka ini, katanya, jauh mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.
"Kalau daya serap anggaran tak perlu khawatir. Samarinda mungkin yang tertinggi dari daerah lainnya di Kaltim. Sampai sekarang saja sudah mencapai 70 persen. Itu pun masih tahun anggaran masih sekitar 2 bulan lagi. Jadi dapat dipastikan kalau daya serap anggaran telah mencapai target," urainya.
Padahal, sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda Chaoirul Huda menyebutkan bahwa daya serap anggaran khususnya yang teralokasidi di sektor pendidikan baru mencapai 21,04 persen.
Angka tersbut, membuktikan jika Disdik dan instansi lainnya di Pemkot tak mampu mengelola anggaran untuk sektor pendidikan yang alokasinya paling besar.
Sumber http://bappeda.samarinda.go.id/berita.php?id=1512 

Sabtu, 06 November 2010

Wakil Walikota Serahkan 12 Handtractor Juga 2 Perontok Padi di Desa Giri Rejo Lempake

Tidak bisa dipungkiri petani adalah penopang dalam memenuhi kecukupan pangan,  untuk itu sangat patut apabila Pemerintah melalui Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunaan memberikan perhatian khusus dalam upaya mendukung peningkatan produksi pertanian saat ini, salah satunya melalui pemberian alat-alat bantu pertanian, seperti yang telah diserahkan Wakil Walikota Samarinda H Syaharie Jaang kepada beberapa kelompok tani di kawasan desa Giri Rejo Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara, Jumat (17/9) kemarin, masing-masing berupa 12 unit hand tractor, dan 2 unit power thereser/mesin perontok padi.
“Ini tidak lain sebagai bentuk pembinaan terhadap petani agar dapat lebih meningkatkan produksi hasil pertanian,” ungkap Wawali Syaharie Jaang dalam acara penyerahan tersebut.
Lebih lanjut Wawali menyebut upaya ini dimaksudkan agar dalam kegiatan usahanya petani, khususunya di Samarinda bisa menjadi lebih maju karena dibantu dengan peralatan relative modern.
Walaupun pada kenyataannya tambah Wawali belum semua kelompok tani di kota ini terpenuhi kebutuhan alat bantu serupa, namun dengan adanya sebagian yang sudah memiliki cukuplah menjadi penopang pemenuhan kebutuhan pangan di daerah ini. “Sehingga selain untuk memenuhi kecukupan pangan produk komoditi pertanian yang dihasilkan memiliki pula nilai unggul,” imbuhnya.
Disisi lain Wawali mengingatkan untuk mencapai produksi unggul tidak cukup bila hanya ditopang peralatan modern, melainkan diperlukan pula bentuk perlakuan khusus dalam proses penanaman dan pemeliharaan.
Untuk itu, dia berharap agar para petani senantiasa melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini Dinas Pertanian.
“Dimana peran seorang penyuluh pertanian dalam hal ini sangat dibutuhkan,” katanya. Diluar dari hal tersebut seiring dengan mulai bergesernya pola kehidupan masyarakat yang sudah banyak meninggalkan usaha pertanian, Wawali mengimbau agar para petani tidak sampai dengan serta merta menjual lahan yang ada, walau terbilang sudah tidak produktif kedepannya lahan tersebut bisa saja dimanfaatkan keluarga sebagai usaha pertanian meski dalam bentuk lain.
Untuk diketahui selain menyerahkan alat bantu pertanian, kehadiran Wawali di desa yang berada di sekitar waduk Benanga tersebut sekaligus meresmikan Posyandu dan menyerahkan piala Juara I pemenang Lomba Gerakan Sayang Ibu dan pemenang Lomba Posyandu untuk tingkat Kecamatan Samarinda Utara yang telah diraih kelompok kesehatan setempat. hms3/adv

http://www.poskotakaltim.com/berita/read/7512-Wakil%20Walikota%20Serahkan%2012%20Handtractor 

Langgar Al- Muhajirin Dibobol Maling

Langgar Al-Muhajirin, di Jl Trikora Gg Muhajirin Rawa Makmur Palaran. Kamis lalu (23/9) dinihari disatroni maling. Pencoleng itu, berhasil mengondol seperangkat Sound Systim dan mesin genset yang diperkirakan seharga puluhan juta rupiah.  
Menurut keterangan yang dihimpun media ini, para pelaku memang nekad, sebab kawasan itu padat penduduk. Namun, diduga pelakunya membawa kendaraan roda empat, karena terlihat jejak bekas ban mobil.
Langgar Al-Muhajirin baru diketahui telah dibobol maling, ketika salah seorang jamaah akan azdan shubuh, dengan menyalakan tape tersebut, teryata kondisi ruangan sound system acak-acakan. Secara spontan segera menghubungi ketua Langgar. Selanjut dilaporkan ke Polsekta Palaran

Amins Setuju Kantor Balaikota Dipindah

Walikota Samarinda, Achmad Amins setuju usulan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak yang meminta Kantor walikota untuk dipindahkan ke lokasi baru yakni di Kecamatan Samarinda Seberang.
“Perencanaan pemindahan lokasi kantor Balaikota sudah lama direncanakan dan memang bagus lokasinya di Samarinda Seberang dan diharapkan walikota yang terpilih pada Pilkada nanti yang mewujudkannya,” kata Achmad Amins, usai peresmian Pelabuhan Terminal Peti Kemas Palaran, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, desaign untuk bangunan kantor walikota sudah ada seperti Petaling Jaya Malaysia. Pembangunannya tentunya dilakukan secara bertahap, sebab pembangunan pelabuhan Terminal Peti Kemas   Palaran membutuhkan waktu sekitar 10 tahun lamanya.
Sebelumnya Gubernur Awang Faroek Ishak meminta dukungan Walikota Achmad Amins, sebelum berakhir masa jabatannya.  Sebab kondisi kantor walikota sekarang  di Jalan Kesuma Bangsa kondisinya dinilai sudah tidak layak karena berdekatan dengan mall Plaza Mulia.
Selain itu, Gubernur  menyarankan agar lokasi Depo Pertamina yang berada di Jalan Slamet Riyadi  Kelurahan Karang Asam, disarankan  dipindahkan ke Palaran. Karena lokasi depo Pertamina saat ini lokasinya berada di sekitar pemukiman penduduk dan jalan raya.
“Pemerintah Provinsi Kaltim, bersedia  membantu pembangunan  kota Samarinda sebagai ibukota provinsi Kaltim , agar terlihat lebih cantik dan dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung,” katanya.
Menanggapi keinginan gubernur tersebut walikota Achmad Amins mendukung selain pemindahan kantor walikota juga mengenai pemindahan depo Pertamina yang dikelilingi perumahan penduduk dan rawan terjadi kebakaran.
“Sudah tidak bisa ditawar-awar lagi depo Peramina harus pindah, karena lokoasinya saat ini sudah tidak layak lagi, jika terjadi  kebakaran bisa mengenai pemukiman rumah penduduk dan sebaliknya,” kata Achmad Amins

http://www.poskotakaltim.com/berita/read/7761-Amins%20Setuju%20Kantor%20Balaikota%20Dipindah 

Usaha Susu Kambing Menjanjikan

Pemkot Samarinda melalui Dinas Peternakan akan membantu para peternak memperoleh kemudahan mengembangkan usaha ternak, baik Kambing, sapi dan ayam. Tujuannya, agar mampu bersaing di pasar lokal.
Kepala Dinas Peternakan Kota Samarinda Hj Rini Purwanti, mengatakan pengembangan dan potensi ternak kambing di Samarinda cukup menjanjikan, karena konsumsi daging kambing tiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
”Jumlah permintaan daging kambing  terus meningkat, bahkan permintaan bukan hanya daging tetapi juga terhadap susu kambing yang harganya mencapai Rp80.000 perliter,” katanya, baru-baru ini.
Apalagi menurutnya, kelompok tani ”Serasi” masuk dalam urutan tujuh besar pada lomba tingkat nasional. Artinya selama ini usaha dan upaya Pemkot Samarinda melalui Dinas Peternakan dalam membina dan mengembangkan ternak kambing tidak sisa-sia.
Ada dua peternak asal Samarinda yang ikut pada lomba nasional, yaitu peternak kambing dan peternak ayam masuk nominasi tingkat nasional.
Diharapkan dengan masuknya nominasi dua orang peternak asal Samarinda tersebut di tingkat nasional dapat  menjadi motivasi bagi para peternak lainnya  untuk mengembangkan dan  menjaga kualitas ternaknya.
Menurutnya, saat ini jumlah populasi ternak sapi di Samarinda mengalami peningkatan, rata-rata mencapai 23 persen pertahun. Pemkot Samarinda telah  mencanangkan Samarinda sebagai daerah swasembada daging sapi sejak 2009 hingga 2013 mendatang.
Dalam mengembangkan bidang peternakan, Dinas Peternakan bertekad mewujudkan peternak yang sejahtera, dengan memenuhi bibit, pakan ternak dan meningkatkan sumber daya para peternak

http://www.poskotakaltim.com/berita/read/7801-Usaha%20Susu%20Kambing%20Menjanjikan 

Jalan Poros Palaran Semakin Padat

Jalan alternatif jalur khusus pelabuhan Peti Kemas yang baru dioperasikan dinilai sangat  mendesak. Sebab kondisi jalan poros  Palaran sudah padat arus lalu lintas. Apalagi kawasan di Jl Dwikora yang penuh tanjakan dan rawan terjadi kecelakaan yang   dilalui oleh kendaraan pengangkut peti kemas maupun trailer.
Camat Palaran, H Julian Noor, mengatakan, peristiwa yang menjurus terjadinya kecelakaan karena truk peti kemas tidak kuat menanjak  hampir setiap hari terjadi.
“Masyarakat  meminta  agar masalah itu dapat segera diatasi, jangan sampai menimbulkan korban jiwa," ungkap dia.    
Misalnya, kata dia, instansi terkait atau pihak swasta membuat jalan alternatif khusus dilalui oleh truk atau trailer yang bongkar muat dipelabuhan Palaran.
“Kami pernah menyampaikan melalui  Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) tentang pembangunan jalan alternatif tersebut, tetapi pihak Dinas Pekerjaan Umum Kaltim menolaknya, tidak tahu apa  alasannya," katanya.
Menurutnya, sejak dioparasikannya pelabuhan peti kemas Palaran aktivitas lalu lintas di jalan poros Palaran semakin meningkat dan terjadi kepadatan, karena jalan Dwikora dan Trikora merupakan jalur utama.
Dikatakannya, kerap kali terjadi  kemacetan dan antrian panjang  akibat jalan yang sempit dilalui truk trailer pengangkut container, sehingga pengguna jalan lainnya merasa dirugikan dari peristiwa kemacetan tersebut, bahkan sering truk trailer mogok di tanjakan karena tidak mampu menanjak.
“Kendaraan itu pun terpaksa harus menunggu bantuan kendaraan lain guna menariknya hingga ke mampu mendaki jalan yang cukup tinggi tersebut,” katanya.
Julian Noor menambahkan, selama menunggu, kendaraan bantuan, ruk yang mogok tersebut  tetap berada di badan jalan, sehingga menghambat kelancaran arus lalu lintas, karena jalan yang digunakan hanya bisa dilalui satu kendaraan.

http://www.poskotakaltim.com/berita/read/7989-Jalan%20Poros%20Palaran%20Semakin%20Padat 

AsMARA Jilid 2 Makin Sempurna Kuota Bertambah, Warga Makin Banyak Memanfaatkan

Program pengobatan gratis bagi masyarakat Samarinda dari Pemerontah Kota Samarinda yang dikemas dalam Asuransi Kesehatan Masyarakat Samarinda (AsMARA) dengan dikelola PT Asuransi Bumiputera Muda (BUMIDA) selaku mitra Pemkot di tahun kedua ini makin sempurna, baik paket layanannya maupun meningkatnya warga yang memanfaatkannya.
Faktanya seperti dilakukan Nursifah, warga Perumahan Bengkuring Blok B Jl Labu Merah, yang ditemui usai berobat di Puskesmas Bengkuring untuk memeriksakan jempol kakinya yang kukunya hampir terlepas karena terkena standart sepeda motor. Untuk sakit yang tidak terlalu parah seperti ini, warga Samarinda tak menyia-nyiakan fasilitas AsMARA yang diberikan Pemkot.
“Tadi berobat periksa kuku jempol kaki yang mau lepas kena standart sepeda motor,” ungkap Nursifah seraya menginyakan ketika ditanya kepesertaan AsMARA. “Biasanya anak-anak saya juga dibawa ke sini kalau sedang sakit,” beber Nursifah sambil berlalu.
Terpisah, Kepala Puskesmas Bengkuring drg Deasy Evriyani mengemukakan meningkatkan warga dalam memanfaatkan fasilitas AsMARA. “Untuk tahun kedua ini terjadi peningkatan jumlah kunjungan di puskesmas kami. Apalagi untuk prosedurnya jika rawat inap gratis di rumah sakit, tentunya harus ada rujukkan dari Puskesmas,” ungkap Deasy.
Deasy merincikan untuk tingkat kunjungan per hari secara keseluruhan rata-rata 120 pasien, sedangkan perbulannya khusus warga peserta AsMARA mencapai 3.000 warga.
Senada juga disampaikan kepala Puskesmas Sempaja dr Solihin. Menurutnya per hari mencapai 200 pasien, sedangkan untuk AsMARA per bulannya berkisarnya 4.000 hingga 5.000 warga.
Begitu pula dengan Puskesmas Plus Palaran dibawah pimpinan dr Sy Rahimah. Ia mengemukakan tingkat kunjungan pasien rawat jalan per harinya berkisar 250-300 warga, dan kunjungan pasien AsMARA per  bulan 5.000-6.000 warga.
Sedang layanan Unit Gawat Darurat, rawat jalan di luar jam kerja sebut Rahimah kunjungannya 30-90 pasien per hari, rawat inap 3-5 pasien dengan lama rawat rata-rata 2 sampai 4 hari. “Hunian tempat tidur 80-75 persen dari 13 tempat tidur,” tandasnya.
Sementara kepala seksi Layanan Administrasi dan Kartu PT Asuransi BUMIDA Kaltim H Didy Wijaya menyebutkan tahun ini sesuai kontrak kerja dengan Pemkot Samarinda, kuota ditingkatkan menjadi 400 ribu peserta dari sebelumnya tahun lalu 300 ribu.
“Tapi tidak mentok di angka 400 ribu, karena di tengah perjalanan walau pendaftaran sudah ditutup April, kita perpanjang lagi dengan berlandaskan perikemanusiaan hingga Oktober, sehingga per 1 Oktober 2010 mencapai 400.275 warga. Ini sebenarnya masih ada tambahan lagi sedikit,” ungkap Didi yang ditemui di kantornya di Ruko Cendrawasih Jl A Yani.
Ia merincikan dari 400.275 warga itu terdiri dari 105.639 kepala keluarga, dimana peserta pria berjumlah 209.703 dan wanitanya 190.572 orang.
Di tahun keduanya, lanjut Didi lagi juga mengalami peningkatan untuk paket pelayanan, yakni menjadi 10 paket layanan meliputi jaminan akibat risiko sakit maupun kecelakaan, yaitu pelayanan kesehatan rawat jalan di Puskesmas, rawat jalan di Poli rumah sakit, rawat inap di Puskesmas Plus, rawat inap di rumah sakit, pelayanan persalinan, pelayanan obat ditambah plus jaminan pelayanan kantung darah, penyakit kronis (hemodialisa, jantung, kemoterapi dll), pelayanan gawat darurat dan home care.
Didi juga tak memungkiri seiring meningkatnya jumlah layanan, meningkat pula warga yang memanfaatkan AsMARA. “Kami menilai, ini indikasi warga sudah  banyak tahu memanfaatkan AsMARA, dan kita juga terus melaksanakan sosialisasi. Disamping itu tentunya layanan yang kita berikan tidak menyulitkan warga,” pungkasnya.

http://www.poskotakaltim.com/berita/read/8186-AsMARA%20Jilid%202%20Makin%20Sempurna 

Jaang Cabut Segel "Sehari Sejuta Sambungan"

Pemerintah Kota Samarinda melalui Wakil Walikota H Syaharie Jaang menyampaikan terima kasih kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Samarinda yang melalui program “Sehari Sejuta Sambungan” telah menyambungkan lebih dari 3.000 pelanggan di Samarinda.
Hal tersebut disampaikannya dalam peluncuran program PLN tersebut yang dipusatkan di Jl. Manunggal, Kelurahan Loa Bakung, (27/10) kemarin.
Menurut Jaang, kinerja PLN terus mengalami perbaikan dengan banyaknya terobosan yang dilakukan untuk mengatasi masalah krisis listrik.
Dikatakannya beberapa watu lalu daerah Jl Manunggal ini masih banyak warga yang menggunakan instalasi listrik illegal. Baik yang menyambung dari tetangga maupun dari kabel pada tiang listrik milik PLN.
“Ini jelas menyalahi ketentuan, namun kebutuhan akan penerangan tentu tidak bisa kita hindari. Oleh karena itu program sehari sejuta sambungan dari PLN merupakan jawaban yang sangat dinanti masyarakat, khususnya Kota Samarinda yang kebagian jatah lebih dari 3.000 pelanggan baru,” sebutnya.
Kemudian lanjutnya, dengan masuknya instalasi listrik ke rumah–rumah warga, diharapkan agar masyarkat yang tadinya menggunakan instalasi listrik illegal segera mencabut instalasi litrik tersebut karena tidak aman dalam penggunaannya, terlebih Samarinda salah satu kota rawan kebakaran.
“Kedepan Pemkot Samarinda akan bekerja sama dengan PLN terkait peremajaan instalasi listrik milik warga kurang mampu, sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya musibah kebakaran akibat konsleting listrik,” ucapnya.
Jaang juga mengingatkan kepada PLN agar sambungan baru yang dipasang PLN sesuai dengan daftar tunggu yang masuk ke PLN, dan benar-benar dilaksanakan tanpa unsur KKN dan memprioritaskan kepada masyarkat umum daripada pengembang.
“Saya ingin mengajak kepada PLN agar konsumen sambungan baru sesuai daftar tunggu. Jangan ada KKN, termasuk biaya pemasangan baru sesuai edaran PLN sendiri. Saya juga mengharapkan agar sambungan baru diprioritaskan pada masyarkat umum daripada pengembang perumahan,” ucapnya.
Sementara itu, manager PLN Cabang Kota Samarinda, Max Tapahary mengatakan total target sambungan baru PLN secara nasional  pada tahun 2010 mencapai 2,3 juta pelanggan, sehingga program ini memang dimaksudkan sebagai pemerataan listik agar dapat dinikmati masyarakat seluruh Indonesia.
“Target ini memang besar, namun PLN akan berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan dibidang kelistrikan terutama bagi Kota Samainda. Dan pada hari ini (Kemarin, red) pelanggan baru yang diberikan sambungan merupakan pelanggan yang masuk daftar tunggu tahun 2006 – 2007,” jawabnya manta

http://www.poskotakaltim.com/berita/read/8283-Jaang%20Cabut%20Segel 

Kendaraan Tambang Membuat Resah Warga Simpang Pasir

Warga kelurahan Simpang Pasir meliputi 2 wilayah, yakni blok A dan blok B, setiap harinya nampak was-was. Pasalnya, kendaraan aktivitas tambang lalu-lalang di kawasan Jl Gotong-royong tersebut. Kondisi diperparah lagi dengan kendaraan aktivitas pelabuhan yang juga melintas di jalan tersebut. Akibatnya, jalan untuk penunjang PON 2008 lalu kini kondisinya rusak parah, jalan berhotmix mulai hancur karena dilalui kendaraan bertonase berat.
Tidak hanya itu, jalan itu rawan terjadi kecelakaan sebab dilalui kendaraan tambang batubara yang melintas siang malam dengan kecepatang tinggi.
“Lalu lintas kendaraan perusahaan milik batu bara yang beroperasi di Kecamatan Palaran, membuat masyarakat sekitar semakin resah. Selama 24 jam puluhan truk milik PT Insani Bara Perkasa Minning dan PT KTC menggunakan jalan umum sebagai lintasan,” kata Suharto (31) warga Simpang Pasir, belum lama ini.
Dijelaskannya, kendati tanpa membawa muatan, namun aktivitas mereka begitu mencemaskan. Karena selalu melaju tanpa mempertimbangkan bahwa di sekitar jalur dipenuhi pemukiman penduduk.
Kondisi ini,  membuat warga berang dalam waktu dekat  warga sekitar mengancam melakukan aksi demo, terhadap aktivitas kendaraan tambang ini.
"Kalau tetap dibiarkan, tentunya keselamatan warga terancam. Sebab sering terjadi kecelakaan bahkan ada yang meningal serta luka berat," terangnya

http://www.poskotakaltim.com/berita/read/8310-Kendaraan%20Tambang%20Membuat%20Resah%20Warga%20Simpang%20Pasir 

Rencana Sidak Kendaraan Tambang

SAMARINDA-Kendaraan tambang batu bara di Palaran, yang meresahkan masyarakat rupanya bukan hanya akan ditindaklanjuti Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, namun DPRD Kota Samarinda pun berencana mengundang Dishub membahas persoalan tersebut.
"Kita nanti akan berkoordinasi dengan Dishub, untuk menindaklanjuti keresahan masyarakat terhadap aktifitas kendaraan tambang di Samarinda, khususnya di Palaran," ungkap Wakil Ketua DPRD Samarinda Alfianoor kepada Poskota Kaltim, Jum'at (5/11) di Gedung Wakil Rakyat Jl Basuki Rahmat.
Lanjut Alfian, dewan akan mengajak Dishub bersama-sama melakukan sidak ke lokasi. Bahkan, tak menutup kemungkinan dewan akan melibatkan Polresta Samarinda. Mengingat, aktifitas kendaraan tambang batu bara di Palaran telah meresahkan masyarakat.
"Kami dari laporan, kendaraan tambang disana (Palaran, red) telah membuat was-was masyarakat. Sebab, selain kendaraan itu melaju dengan kecepatan tinggi, akfititas kendaraan itu pun menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan," tandas Alfian.
Menurut dia, persoalan ini tak bisa dibiarkan. Instansi terkait mesti menindak aktifitas kendaraan tambang yang telah meresahkan masyarakat.
Menurut dia, dewan bukan hanya menyoroti aktifitas kendaraan tambang batu bara, tapi pihaknya akan memantau langsung aktifitas penambangan di Samarinda. "Kita juga akan lihat lokasi tambang, kalau memang ada tambang yang tak memiliki izin, kami akan mendesak agar lokasi itu ditutup saja," cetus Alfian.

Sumber http://www.poskotakaltim.com/berita/read/8533-Dewan%20akan%20Berkoordinasi%20dengan%20Dishub

Jalur Utama Palaran Mendesak Dilebarkan Mendukung Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Peti Kemas

Perkembangan Kecamatan Palaran menuju kawasan kota baru di Samarinda dan Kaltim belum didukung dengan kondisi infrastruktur yang memadai. Salah satunya adalah ruas jalan utama di Kecamatan Palaran yang lebarnya belum memenuhi standar sebagai jalur utama aktivitas bongkar muat Termina Peti Kemas (TPK) Palaran, yang berada di Kelurahan Bukuan, Palaran.  Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Jafar Abdul Gaffar mendesak kepada pemerintah agar segera menyiapkan planing untuk memperlebar jalan di ruas utama di Kecamatan Palaran.  "Jalan di Palaran sudah harus dilebarkan. Sekarang kan, sudah sangat sempit dan tak layak dijadikan jalur kendaraan berat pengangkut kontainer dari TPK Palaran menuju Pergudangan," jelas Gaffar, kepada Sapos.  Menurut Gaffar, jika persoalan pelebaran jalan tersebut tidak segera direspon dan direncanakan oleh pemerintah, baik Pemkot Samarinda maupun Pemprov Kaltim, maka persoalannya akan lebih runyam. "Kalau pelebaran jalan ditunda-tunda, masalah akan semakin menumpuk. Mumpung pembangunan sedang menggeliat, dukungan masyarakat setempat pasti akan sangat membantu untuk pembebasan lahan," papar anggota Fraksi Golkar DPRD Kota Samarinda ini.  Komentar Gaffar tersebut cukup berlasan, maklum selama ini, pembangunan yang dilakukan dan direncanakan oleh Pemkot Samarinda selalu terbentur dengan permasalahan sosial atau pembebasan lahan. Untuk itu, sebelum masalah ini tak bisa diatasi, Gaffar mengimbau kepada pemerintah terkait segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berkepentingan.  "Sekarang tinggal kepada pemerintahnya saja. Kalau masalah ini dilambat-lambatkan akan semakin menumpuk. Tapi kalau segera diatasi, satu masalah kota akan terselesaikan," ulasnya lagi.  Perkembangan Palaran memang sangat pesat. Di daerah yang kawasannya lebih banyak hutan ini, terdapat stadion utama yang dijadikan lokasi pembukaan dan penutupan pesta olahraga terakbar Indonesia, PON XVII/2008. Tak cukup sampai di situ, akhir Mei lalu Palaran kembali menorehkan tinta emas pada sektor transportasi Indonesia. Itu terjadi setelah Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran resmi diujicobakan untuk beroperasi.

Harga Tanah di Palaran Mulai Naik Imbas dari Pesatnya Pembangunan

Rencana Pemkot Samarinda yang akan menjadikan Kecamatan Palaran sebagai kawasan baru untuk pengembangan kota mulai berdampak pada ekonomi masyarakat.  Palaran yang kini semakin ramai setelah mulai berdirinya ruko dan Terminal Peti Kemas, memicu terjadinya kenaikkan harga tanah di kawasan itu. Menurut anggota DPRD Kota Samarinda, Rasidan, yang juga warga Palaran, harga tanah di Palaran mulai bergerak naik.  "Sekarang meskipun tanahnya di daerah yang agak ke dalam, ada yang dijual Rp25 juta per kapling. Kalau per meter persegi paling murah Rp100 ribu," ujar Rasidan.  Menurut pengamatannya, hal itu tak lepas dari pesatnya pembangunan yang kini terjadi di Palaran. Selain TPK, di Palaran berdiri sejumlah ruko, pabrik semen dan perusahaan tambang batu bara. Karena ketersediaan lapangan pekerjaan itulah, warga menjadikan Palaran sebagai kawasan untuk menetap dan mencari kerja.  "Perkembangan Palaran saat ini memang cepat sekali, tetapi semestinya diimbangi dengan penyediaan infrastruktur yang memadai. Misalnya jalan yang sempit dilebarkan dan diaspal kembali," tandasnya.  Apalagi setelah keberadaan TPK, berkembang wacana di DPRD Kota Samarinda untuk memindahkan Komplek Pergudangan ke Palaran. Tujuannya supaya pergudangan tak jauh dari aktivitas bongkar muat di pelabuhan. "Sudah saatnya diwacanakan menyusun perda pemindahan pergudangan ke Palaran," ujar salah seorang anggota dewan kepada harian ini.  Mengenai pemindahan itu, Rasidan menegaskan memang sudah sepantasnya pergudangan ada di kawasan Palaran. Sehingga nantinya hanya kendaraan berupa truk-truk kecil yang masuk ke pusat kota. "Kalau pergudangan ada di Palaran, diharapkan tak ada lagi kendaraan berat seperti tronton atau trailer yang melintas di tengah kota," pungkasnya.

Palaran Menuju Kota Baru, Mahkota II Percepat Pertumbuhan Ekonomi

AK ada yang menyangkan jika Kecamatan Palaran, kini menjadi salah satu kawasan primadona di kota Samarinda dan Kaltim secara umum. Ya, semenjak dibangunnya beberpa fasilitas mewah di kecamatan paling ujung di Kota Tepian ini, perlahan namun pasti Palaran menjelma sebagai kota baru.
Secara nasional, nama Palaran jauh lebih mentereng ketimbang daerah-daerah lainnya di Samarinda. Anda bisa lihat saat pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVII 2008 lalu, Palaran menjadi pusat perhatian nasional. Di daerah yang kawasannya lebih banyak yang merupakan hutan ini, terdapat stadion utama yang dijadikan lokasi pembukaan dan penutupan pesta olahraga terakbar Indonesia. Tak cukup sampai di situ, akhir bulan lalu Palaran kembali menorehkan tinta emas pada sektor transportasi Indonesia. Itu terjadi setelah Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran resmi diujicobakan untuk beroperasi. Hal tersebut menjadi sejarah, karena pembangunan pelabuhan yang anggarannya mencapai setengah triliun rupiah tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Samarinda, PT Samudera Indonesia dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Makassar. Kedua bangunan spektakuler ini tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Samarinda dan Kaltim.

Dalam waktu tidak lama lagi, perkembangan Palaran diprediksi akan semakin cepat. Tak lain dengan disusul rampungnya Jembatan Mahkota II yang menghubungkan Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran dengan Kelurahan Sungai Kapih Samarinda Ilir. Jika jembatan ini rampung, tentu saja roda perekonomian di Palaran akan semakin maju. Harapan untuk masyarakatnya lebih sejahtera, sudah di depan mata.
Meski pembangunannya diperkirakan baru akan rampung pada 2013 mendatang, namun cepat atau lambat kawasan Palaran akan menjadi kota baru yang perkembangannya sangat pesat dari perkiraan semua orang. Apalagi sesuai rencana perkembangan kota Samarinda memang diarahkan di Samarinda Seberang termasuk Kecamatan Palaran. Hal tersebut cukup beralasan, mengingat semakin sumpeknya kawasan kota yang penduduknya makin bertambah.

“Palaran akan menjadi kawasan baru di Samarinda. Perkembangan Palaran menjadi kota baru memang sudah bagian dari rencana pembangunan jangka panjang Kota Samarinda"
Sumber http://www.sapos.co.id/index.php/berita/detail/Mingguan/27/1262

Syaharie Ja’ang: Perkembangan Palaran Cukup Pesat

Samarinda- Kecamatan Palaran dulunya  merupakan kawasan pinggiran yang tidak banyak diminati orang karena letaknya lumayan jauh dari kota . Namun sekarang kondisinya  berbeda karena sudah dibangun sejumlah fasilitas dan inparstruktur.
            “Wilayah Palaran bukan lagi daerah tertinggal, tetapi perkembangannya cukup  pesat sepeti halnya Kecamatan Samarinda Seberang,” kata Wakil Walikota Samarinda, H.Syaharie Ja’ang, pada pembukaan Palaran Trade Center baru-baru ini.
            Ia mengatakan, kondisi wilayah perkotaan Samarinda sudah sangat padat dan sulit untuk dikembangkan, sehingga wilayah Palaran dan Samarinda Seberang sangat cocok untuk perkembangan kota kedepan.
            “Insya Allah perkembangan Palaran akan tumbuh lebih cepat, saat ini Pemkot sedang fokus menyelesaikan sarana jalan , menyelesaikan proyek pelabuhan peti kemas, dan penyelesain pembangunan Jembatan Mahkota II,”katanya.
            Diungkapkannya bahwa  pembangunan jembatan Mahkota II bukan berarti mangkrak atau tidak dikerjakan. Tetapi karena memang bentang tengah jembatan belum bisa diselesaikan sebelum pelabuhan selesai dibangun.
Hal tersebut  sesuai dengan peraturan internasional dan nasional tentang pelayaran, tidak boleh menghalangi pelayaran khususnya pengangkutan alur sembilan bahan pokok.
Menurutnya pembangunan pelabuhan peti kemas hampir rampung dan rencananya bulan  Agustus 2010 , jalan utama satu jalur sudah selesai. Sehingga aktivitas pelabuhan di jalan Yos Sudarso Samarinda  bisa dipindah ke pelabuhan peti kemas Palaran.      
            Setelah pelabuhan peti kemas beroperasi, maka akan membawa berkah bagi warga Palaran, karena keberadaan pelabuhan akan diikuti perkembangan kawasan di sekitarnya. Puluhan perusahaan jasa   akan berkantor di Palaran dan membutuhkan tenaga kerja dan hal itu merupakan  peluang usaha baru bagi masyarakat setempat. 
            Syaharie Ja’ang menambahkan, peluang tersebut  sudah ditangkap beberapa perusahaan pengembang dengan menginvestasikan dananya untuk membeli tanah dan selanjutmya dibangun perumahan.
“Dengan dibangunnya sejumlah perumahan baru, dan beberapa fasilitas lainnya maka berdampak pada percepatan pembangunan ekonomi masyarakat  Palaran,” katanya.
Sumber http://www.samarindakota.go.id/index.php?&page=10&id=1824

Palaran Paling Siap Pengusaha Perumahan dan Departemen Store Borong Tanah

SAMARINDA- Ada lima kelurahan yang menjadi pendukung Kecamatan Palaran. Kelurahan tersebut adalah Simpang Pasir, Bantuas, Handil Bhakti, Rawa Makmur dan Bukuan. Pengusaha pun rela menggelontorkan uang untuk membeli tanah hingga ratusan hektare melihat perkembangan jangka panjang Palaran.

Pelabuhan Peti Kemas Palaran benar-benar mengundang berkah bagi pemilik tanah di sepanjang jalan menuju kawasan itu. Total ada 1.300 hektare tanah yang digunakan untuk pelabuhan tersebut.

Lalu, jalur sepanjang 2 kilometer menuju pelabuhan yang berada di Kelurahan Bukuan tersebut, kini dikuasai puluhan perusahaan pelayaran. Perusahaan itu jelas siap berkantor di Bukuan. Itu artinya mereka perlu tenaga kerja, hal ini  menguntungkan bagi warga Palaran.

Lalu 58 hektare lahan sudah dibeli PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, kabarnya akan dibangun mal ketika kawasan itu akhirnya benar-benar berkembang. Untuk perumahan baru, pengusaha sekelas Abun ternyata sudah menguasai 300 hektare tanah di Kelurahan Simpang Pasir. Menurut Camat Palaran Yulian Noor Eko, Abun dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk akan membangun kawasan itu ketika perkembangan Palaran makin menjanjikan.

Pengusaha Sudianto yang menjadi pemilik Perumahan Pesona Mahakam juga tak kalah gencar. Ada 200 hektare tanah di Kelurahan Handil Bhakti yang dibeli untuk kawasan perumahan baru. “Benar! Perumahan Pesona Mahakam juga menginvestasikan dana untuk membeli tanah di Handil Bhakti. Ini menjadikan Palaran makin berkembang,” kata Yulian.

Keuntungan lain Palaran adalah rencana pembangunan jalan bebas hambatan yang menghubungkan Samarinda, Balikpapan dan Bontang.

“Palaran sangat siap menjadi Samarinda Kota Baru. Banyak fasilitas pendukung di sini. Tinggal kesiapan berbagai pihak saja untuk memindahkan kepadatan Samarinda Kota ke Palaran. Apalagi, saya sempat mendengar ada rencana menjadikan Palaran dan Samarinda Seberang sebagai daerah otonomi. Saya kira dengan pemberian anggaran yang besar sudah mampu mempercepat perkembangan Palaran dan Samarinda Seberang,” ungkap dia.

Luas Kecamatan Palaran 151.04 km², ekonominya tak hanya pertanian, tapi juga perdagangan sampai pertambangan. Rata-rata penduduk  adalah petani, dan buruh di pabrik plywood. Namun  potensi ekonomi lainnya adalah perdagangan. Sejumlah ruko, dan mini market mulai tumbuh di sekitar Jl Trikora dan Jl  Ampera, belum lagi  pasar modern yang tengah dibangun di Kelurahan Simpang Pasir Palaran. Begitu juga tambang batubara, tercatat ada 8 kuasa pertambangan yang beroperasi
http://www.kaltimpost.co.id/?mib=berita.detail&id=24464

Putra Samarinda di Tim Badminton Singapura

Robin Gonansa Anak Samarinda di Tim Singapura
Tak banyak yang tahu kalau atlit asing yang akan berlaga di Bankaltim Indonesia Open (BIO) Granprix Gold 2010, salah satunya adalah putra asli Samarinda. Namanya, Robin Gonansa. Tapi kehadirannya kali ini di Samarinda untuk membela tim nasional Singapura. "Saya lahir di Samarinda, masa kecil saya di Jalan Aminah Syukur," kata Robin Gonansa di sela Welcome Party bersama Gubernur Kaltim di Lamin Etam, Senin  malam. Pemain berusia 20 tahun tersebut kini berlatih di Singapore Badminton Assosiation (SBA) -PBSI-nya Singapura dan Robin termasuk dalam deretan pemain lapis pertama tim Singapura.  Perkenalannya dengan  bulutangkis dimulai ketika orang tuanya hijrah ke Surabaya, ia mulai belajar teknik memukul shuttle cock di PB. Suryanaga. Setelah itu, ia pindah ke PB Tangkas Jakarta. Karena bakatnya yang hebat,  ia pun dilirik tim pencari bakat Singapura untuk memperkuat barisan SBA.

Sekalipun merasa nyaman berada di Singapura dengan berbagai fasilitas cukup memadai  seperti kesempatan bertanding di ajang resmi internasional dengan gaji  lumayan, pria kelahiran Samarinda, 24 Mei 1990 itu mengaku satu saat ia berharap dapat membela panji-panji Kaltim di ajang nasional maupun internasional. "Jika ada kesempatan, saya sangat ingin tampil membela dan mengharumkan nama Kalimantan Timur, tanah kelahiran saya," ujar Robin yang setiap tahun pulang ke Balikpapan dari hasil gajinya sebagai atlit di Singapura.  Ia berjanji akan tampil all out di hadapan masyarakat Samarinda. "Yang tampil pasti bagus-bagus, tapi saya akan berusaha tampil maksimal," serunya. 

Akhirnya TPK Palaran Resmi Beroperasi

SAMARINDA—Gubernur Kaltim H Awang Farouk Ishak gembira akhirnya Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran beroperasi penuh, dan diresmikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Sunaryo, Rabu (29/9) kemarin.“Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras wali kota (Achmad Amins) beserta jajaran, didukung PT Pelindo dan PT Samudera Indonesia sehingga pelabuhan ini bisa diselesaikan,” ucap Awang Farouk dalam sambutannya.

Tak hanya itu, disebutkan Awang, wali kota sudah berjuang 10 tahun dan TPK ini selesai menjelang akhir jabatannya. “Selamat pak Amins. Ada kenang-kenangan di kepemimpinan selama 10 tahun dan wali kotanya pun akan diingat yang menoreskan sejarah pada pelabuhan ini,” tutur Awang Farouk lagi.
Gubernur kembali memuji dengan menyebutkan TPK Palaran sangat membanggakan sekali. Satu-satunya di Indonesia yang pembangunannya murni pembiayaan swasta dan dengan pola konsorsium (Pemkot Samarinda-PT Samudera Indonesia-PT Pelindo IV). “TPK Palaran akan menjadi brandmark di tanah air,” imbuhnya.
Sementara Dirjen Perhubungan Laut Sunaryo yang mendapat kesempatan terakhir memberikan sambutan, mengawali sambutannya dengan meresume sambutan-sambutan sebelumnya, termasuk pembaca doa.

“Dari pembaca doa, disebutkan kehadiran TPK tidak terlepas dari labaika, kemenangan dan berujung kebahagiaan. Kalau Pak Wali Kota tadi dengan gayanya yang lugas menceritakan sejarah dan mampu menggugah, dan pak Gubernur memotivasi untuk melangkah ke depan,” tuturnya.
Sunaryo juga mengaku bahagia dengan beroperasi TPK ini, dan mengingatkan supaya pelayanan bagi masyarakat pun tidak terabaikan dengan kehadiran TPK Palaran ini.
“TPK ini dibangun dengan landasan komitmen yang kuat, dan saya yakin dengan PT Samudera Indonesia yang bukan pemain baru. Mudah-mudahan TPK Palaran ini menjadi terdepan,” ucapnya.

Sebelumnya, wali kota Samarinda dalam sambutannya tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ia menceritakan sejarah pembangunan TPK ini, dimana pula merupakan perpaduan ilmiah dan alamiah, sehingga dipilihnya Kelurahan Bukuan Palaran sebagai lokasi. Amins mengemukakan PT Samudera Indonesia sebagai yang sangat berjasa dan sebagai perusahaan yang pro rakyat. “Mari doakan supaya bertambah rezekinya, dan pelabuhan Palaran naik terus usahanya,” tuturnya.Amins mengemukakan pula, selain kebahagiaan telah berhasil membangun TPK Palaran, dibawah kepemimpinannya juga berhasil membangun Stadion Segiri menjadi megah dan berkelas.

Dalam peresmian ini, selain dihadiri jajaran direksi PT Pelabuhan Samudera Palaran (PSP), PT SI, Pelindo, Muspida Kaltim, Muspida Samarinda. Juga tampak hadir Sekretaris Kota Samarinda HM Fadly Illa berserta asistennya
Sumber http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=74785

Terminal Peti Kemas Palaran Selesai

Perusahaan kontruksi PT Pembangunan Perumahan (persero) , bulan Mei 2010 ini menuntaskan pembangunan Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur. Proyek senilai Rp 262,1 miliar itu, merupakan proyek percontohan dan satu-satunya di Indonesia yang dibangun dengan sistem konsorsium antara Pemerintah Kota Samarinda , PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) dan PT Pelabuhan Samudra Palaran (Samudra Indonesia Group). Pelabuhan petikemas Palaran diproyeksikan sebagai pengganti Pelabuhan Samarinda dan Terminal Petikemas yang sudah ada saat ini. Luas area TPK Palaran adalah 125.700 meter persegi, dan mampu menampung kapal sampai dengan 5000 DWT dengan luas cargo 54.000 m2. TPK Palaran terdiri dari dermaga, tempat peti kemas (container yard), area gedung, parkir, termasuk pagar keliling, taman dan area penghijauan (green area).

"TPK Palaran dibangun untuk mengerakkan ekonomi Samarinda, Kalimantan Timur," kata Musyanif, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk, Minggu (23/5/2010) di Jakarta. Beberapa pekerjaan konstruksi yang disiapkan oleh PT PP dalam proyek terminal peti kemas tersebut meliputi pembuatan quay deck di dermaga sepanjang 270 meter, trestle sebanyak 3 unit dengan panjang 90 m, sedangkan di container yard seluas sekitar 41,110 m2 menyiapkan RTGC sebanyak 5 line dengan panjang masing-masing 255m, turning RTCC sebanyak 2 line dengan panjang masing-masing 152 meter. PT PP termasuk pemain utama konstruksi pelabuhan dan dermaga. Sebelumnya, PT PP berhasil menyelesaikan pembangunan pelabuhan dan dermaga lainnya seperti Container Terminal Semarang, Container Terminal Koja, Bojonegoro Port Banten dan Pelabuhan Teluk Bayur. Pada kuartal-I 2010, PT PP mencetak pendapatan sekitar Rp 561 miliar pada tiga bulan pertama 2010. Pendapatan tersebut ditopang oleh penyelesaian kontrak-kontrak besar Perseroan selama kuartal I 2010. Sedangkan laba bersih Perseroan pada kuartal I 2010 mencatat kenaikan signifikan sebesar 26,24 persen atau Rp 15,36 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 12,17 miliar. Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan laba bersih PTPP tumbuh konsisten di kisaran 24,5 persen per tahun.
sumber http://wartadigital.com/2010/05/23/terminal-peti-kemas-palaran-selesai.html

Geliat penambangan di Palaran

PT. United Coal Indonesia (UCI) bergerak dibidang pertambangan juga beroperasi didaerah Kec.Palaran Kota Samarinda mempunyai kegiatan usaha ditempat lain yang banyak mendapat protes dari penduduk sekitar projecknya.


Berita selengkapnya baca di http://www.bongkar.co.id/daerah.html

Turunnya Omzet WTS Kilo 10

Merebaknya  kasus-kasus AIDS membuat penghasilan WTS merosot.  Penghuni  lokalisasi  Kilo 10,  Loa Janan,  Kukar pun, misalnya,  turun dari  600 menjadi  200 WTS saja. HENTAKAN musik dangdut  di salah satu ruang utama wisma  itu terdengar bersahut-sahutan. Membahana dan  memekikkan telinga. Bahkan,  kadang membuat pendengarnya bergoyang pinggul.

Tapi, suasana macam ini bukan aneh  di lokalisasi WTS (wanita tuna susila) seperti halnya di Komplek Kilo 10, Loa Janan, Kukar. Lokalisasi  Kilo 10 sendiri adalah  salah satu komplek pelacuran terbesar  di daerah Kukar.

Ada  yang  menarik  dicermati di lokalisasi ini. Walau  alunan musik bersahut-sahutan dan puluhan wanita berdandan agak minor siap mengobral  kemolekan tubuhnya,  pengunjung  di sana  terlihat makin sepi.  Itu tak terlalu mengada-ada. Padahal,  malam itu sendiri jam baru menunjukkan pukul 21.00 Wita, satu waktu yang biasanya mulai  ramai-ramainya  pengunjung.

Kenapa pengunjung di sana cenderung menurun?  Wow,  ternyata isu  merebaknya penyakit HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immuno Deficiency Syndrome)  makin menakutkan dan  menghantui mereka.   Kondisi inilah yang membuat komplek pelacuran Kilo 10 --  sekitar 30 kilometer dari  Samarinda  atau 40 kilometer dari Tenggarong – secara perlahan tetapi pasti mulai ditinggalkan penghuninya.
Komplek WTS Kilo 10 ini  berdiri sejak tahun 1989 sampai sekarang. Wadah ‘esek-esek’ atau tempat  pria hidung belang menyalurkan biologisnya  ini pun sudah beberapa kali ludes dimangsa  api,  tapi tetap saja  tumbuh dan berkembang. Beruntungnya,   sejak merebaknya isu penyakit HIV/AIDS yang terus meningkat dan berkembang  di Kaltim membuat  pengunjung dan penghuni lokasinya sendiri  berangsur-angsur berkurang.
Benarkah begitu?  Salah seorang  germo di sana tidak menampik persoalannya. Ia  yang merasa enggan ditulis identitasnya  mengklaim,  komplek Kilo 10 ini pernah ramai tahun 1995 hingga 2004, dengan jumlah penghuni  antara 500 sampai 600 orang. “Sejak  kasus-kasus AIDS merebak, komplek di sini mulai sepi. Saat ini mungkin hanya sekitar 200 WTS saja yang  bertahan di sini,”  ujar sang germo yang akrab  dipanggil mami itu.

Mami pun bercerita lagi.  Dulu, setiap WTS  bisa meraup keuntungan Rp 500 ribu per malam.  Terlebih  kalau ia berwajah cantik,  berkulit putih bersih yang laris manis. Satu malam ia bisa  menerima  2 -- 3 pria hidung belang dengan tarif Rp 200 ribu per  jam. “Sekarang sudah jauh merosot. Bisa  mendapatkan seorang tamu saja dalam satu malam, sudah beruntung,”  ucap Mami yang satu ini.
Munculnya kasus HIV/AIDS itu,  sungguh menghantui. Bukan saja para WTS di komplek ini, tapi para ‘pejajannya’ sendiri.  Mereka cenderung  memilih berpaling dari komplek esek-esek ini, atau mungkin mencari wanita panggilan lain yang beroperasi di hotel dan rumah-rumah bordil liar. Walau begitu, resiko terkena penyakit HIV/AIDS mungkin lebih besar.
Sejauh apakah kasus HIV/AIDS di daerah ini? Data dari Dinkes Kaltim sendiri  memperlihatkan, sampai  akhir 2009 tadi terdeteksi penderita HIV/AIDS 1.021 orang di seluruh Kaltim.  Dari total itu, 103 penderita  meninggal dunia. Angka ini baru yang terdekteksi. Belum lagi yang  terdeteksi dan sangat mungkin  mencapai  puluhan ribu orang. Sebab, kasus AIDS ini seperti fenomena gunung es,  satu penderita bisa saja  menularkan kepada 100 orang.
Terasa mengerikan memang penularan penyakit HIV/AIDS.  Di Kota Samarinda saja misalnya,  kasus HIV/AIDS sudah menularkan kepada 471 penderita, 36 orang di antaranya meninggal. “Tahun 2010 ini dapat dipredeksi  kalau kasus HIV/AIDS di ibukota  Kaltim ini akan bertambah,” urai Sutri Cahyono,  Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Samarinda  dalam suatu perbincangan dengan BONGKAR!.

Bagaimana dengan di komplek WTS  Kilo 10 Loa Janan? Camat Loa Janan sendiri, Dafip Haryanto tidak menampik adanya WTS yang terjangkit HIV/AIDS.  “Sesuai hasil pemeriksaan Tim Penanggulangan Penyakit Menular  (TPPM), terdapat dua persen dari 200 WTS di situ yang positif HIV/AIDS,” ujarnya tanpa menyebut angka pastinya.

Secara terpisah, dr H Bambang yang  Kepala Puskesmas Loa Janan membenarkan persoalannya. Ia mengaku rutin melakukan pemeriksaan kesehatan WTS di Kilo 10 setiap bulan.  “Benar ada WTS di sana yang  positif HIV/AIDS.Yang jelas, akibat  kasus-kasus AIDS yang merebak di daerah ini dan menularannya begitu cepat, membuat komplek Kilo 10 menjadi tidak seramai dulu lagi,” timpal Dafip seraya dibenarkan dokter Bambang. Keduanya pun mengingatkan  kepada WTS yang positif tertular untuk tidak lagi menerima tamu pria.  Haruskah penderita HIV/AIDS terus bertambah di lokalisasi itu? **Fahran

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2008
TENTANG
PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,
DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH

klik dibawah ini

Faktor Penyebab & Cara Mengatasi Komputer Lambat/Lelet

KOMPUTER LELET EMANG BIKIN KESEL. Saudaraku ada hal-hal yang perlu diketahui, mengapa komputer pc, laptop, notebook, netbook, dsb kita lelet / lambat, yakni :

1. Semakin banyak aplikasi yang kita instal ke pc kita bisa menjadi salah satu penyebabnya, oleh itu uninstal   aplikasi yang tidak perlu.

2. Jika kita menggunakan antivirus, jangan lupa menghapus temporari virus yang terdetek (virus vault), semakin banyak temporari semakin lambat antivirus bekerja dan pastilah akan menambah beban pc kita.

3. Pastikan pc kita memiliki memori yang cukup, untuk os (sistem operasi) yang kita gunakan.

4. Pastikan pc kita bebas virus, apalagi virus yang bisa menggandakan file seperti brontok.

5. Hapus temporari internet anda, cookies, dll.

6. Selidiki program yang berjalan pada task manager, matikan program yang tidak perlu, dengan blok program dan klik menu and process.

7. Disable starup yang tidak perlu kecuali anti virus.
Jika ada yang kurang tolong tambahin, supaya makin oke dan yang belum tahu bisa belajar.

Ling Gratis Mencari Download File Apa Saja & Backup Driver Komputer Mudah

Jaman kaya gini maunya serba ekonomis tapi kalo ada malah yang gratisan, namun biasanya yang gratisan dibatasin, misalnya software, kalopun ada pasti TRIAL VERSION, kenapa yah?

Tapi ada dari deminikan link 1/2 yang bener2 ngasih gratis tidak trial, misal, www.4sshared.com Kita tinggal ketik apa yang kita butuhkan pada menu SEARCH. asalkan benar,insya alloh ada, jangan lupa masukan format filenya, misal ???.mp3 ???.zip ???.rar mulai dari lagu-lagu terkini, antivirus, software, dll.

Taukah anda, Setiap produk yang dipasarkan seperti Heandphone, Computer, Printer, dan masih banyak produk lainya, pasti memiliki web resmi yang menyediakan aplikasi, software, untuk produk yang mereka jual.

Jadi nda usah bingung mencari aplikasi hp dan driver untuk pc kita.
Ada cara lain supaya kita tidak kebingungan mencari driver untuk komputer kita, yakni dengan kita backup driver dengan program kecil dengan nama DRIVER MAX, atau DRIVER GENIUS.

mo coba klik disi www.4sshared.com

COBA-COBA

Mencoba dengan hal-hal baru merupakan kemajuan yang baik secara tidak langsung selama mencoba dalam hal yang baik dan benar untuk lebih memperluas kretifitas, pengetahuan dan banyak hal posotif lainnya, tidak ada salahnya untuk coba-coba, justru merugi mereka yang tidak mau mencoba untuk bisa.