Selain aliran dana dari pusat kerap tersendat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga belum memberikan kontribusi yang maksimal.
Fadly mengatakan, untuk memperbaiki sistem keuangan Pemkot, sejumlah utang harus segera diselesaikan. Baik itu, dianggarkan kembali di pembahasan APBD selanjutnya maupun mengorek kembali sisa dana milik Pemkot tahun ini yang belum bergerak.
"Yang jelas utang-utang Pemkot harus lunas semua. Sehingga pemerintahan berikutnya bisa fokus merencanakan dan merancang pembangunan sesuai prioritas. Dan program-progam kedepannya tidak akan lagi diganggu oleh banyak utang," jelas Fadly.
Fadly juga menjelaskan, daya serap anggaran milik Pemkot hingga akhir Agustus lalu mencapai 70 persen. Angka ini, katanya, jauh mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.
"Kalau daya serap anggaran tak perlu khawatir. Samarinda mungkin yang tertinggi dari daerah lainnya di Kaltim. Sampai sekarang saja sudah mencapai 70 persen. Itu pun masih tahun anggaran masih sekitar 2 bulan lagi. Jadi dapat dipastikan kalau daya serap anggaran telah mencapai target," urainya.
Padahal, sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda Chaoirul Huda menyebutkan bahwa daya serap anggaran khususnya yang teralokasidi di sektor pendidikan baru mencapai 21,04 persen.
Angka tersbut, membuktikan jika Disdik dan instansi lainnya di Pemkot tak mampu mengelola anggaran untuk sektor pendidikan yang alokasinya paling besar.
Sumber http://bappeda.samarinda.go.id/berita.php?id=1512
Fadly mengatakan, untuk memperbaiki sistem keuangan Pemkot, sejumlah utang harus segera diselesaikan. Baik itu, dianggarkan kembali di pembahasan APBD selanjutnya maupun mengorek kembali sisa dana milik Pemkot tahun ini yang belum bergerak.
"Yang jelas utang-utang Pemkot harus lunas semua. Sehingga pemerintahan berikutnya bisa fokus merencanakan dan merancang pembangunan sesuai prioritas. Dan program-progam kedepannya tidak akan lagi diganggu oleh banyak utang," jelas Fadly.
Fadly juga menjelaskan, daya serap anggaran milik Pemkot hingga akhir Agustus lalu mencapai 70 persen. Angka ini, katanya, jauh mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.
"Kalau daya serap anggaran tak perlu khawatir. Samarinda mungkin yang tertinggi dari daerah lainnya di Kaltim. Sampai sekarang saja sudah mencapai 70 persen. Itu pun masih tahun anggaran masih sekitar 2 bulan lagi. Jadi dapat dipastikan kalau daya serap anggaran telah mencapai target," urainya.
Padahal, sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda Chaoirul Huda menyebutkan bahwa daya serap anggaran khususnya yang teralokasidi di sektor pendidikan baru mencapai 21,04 persen.
Angka tersbut, membuktikan jika Disdik dan instansi lainnya di Pemkot tak mampu mengelola anggaran untuk sektor pendidikan yang alokasinya paling besar.
Sumber http://bappeda.samarinda.go.id/berita.php?id=1512
bisa kirimkan dat a apbd kota samarinda 2010 ato 2011 pak
BalasHapus