Minggu, 07 November 2010

APBD 2011 kota samarinda Difokuskan Bayar Utang

Duet Syaharie Jaang dan Nusyirwan Ismail yang akan memimpin Kota Samarinda per 23 November mendatang, tampaknya akan diwariskan utang yang cukup banyak. Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda HM Fadly Illa mengakui, hingga kini total utang Pemkot Samarinda yang belum dibayarkan kepada pihak lain mencapai Rp340 miliar. "Karena itu, berdasarkan pembicaraan dengan Pak Jaang beberapa waktu lalu, kita sudah sepakati sistem keuangan di Pemkot Samarinda harus diperbaiki. Salah satu upaya tersebut adalah dengan memfokuskan pembayaran utang Pemkot," terang Fadly.Besarnya utang tersebut merupakan hasil nilai APBD Kota Samarinda 2010 yang mencapai Rp2,4 triliun. Kendati dianggarkan besar namun pendapatan yang diterima justru menurun.
Selain aliran dana dari pusat kerap tersendat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga belum memberikan kontribusi yang maksimal.
Fadly mengatakan, untuk memperbaiki sistem keuangan Pemkot, sejumlah utang harus segera diselesaikan. Baik itu, dianggarkan kembali di pembahasan APBD selanjutnya maupun mengorek kembali sisa dana milik Pemkot tahun ini yang belum bergerak.
"Yang jelas utang-utang Pemkot harus lunas semua. Sehingga pemerintahan berikutnya bisa fokus merencanakan dan merancang pembangunan sesuai prioritas. Dan program-progam kedepannya tidak akan lagi diganggu oleh banyak utang," jelas Fadly.
Fadly juga menjelaskan, daya serap anggaran milik Pemkot hingga akhir Agustus lalu mencapai 70 persen. Angka ini, katanya, jauh mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.
"Kalau daya serap anggaran tak perlu khawatir. Samarinda mungkin yang tertinggi dari daerah lainnya di Kaltim. Sampai sekarang saja sudah mencapai 70 persen. Itu pun masih tahun anggaran masih sekitar 2 bulan lagi. Jadi dapat dipastikan kalau daya serap anggaran telah mencapai target," urainya.
Padahal, sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda Chaoirul Huda menyebutkan bahwa daya serap anggaran khususnya yang teralokasidi di sektor pendidikan baru mencapai 21,04 persen.
Angka tersbut, membuktikan jika Disdik dan instansi lainnya di Pemkot tak mampu mengelola anggaran untuk sektor pendidikan yang alokasinya paling besar.
Sumber http://bappeda.samarinda.go.id/berita.php?id=1512 

1 komentar:

COBA-COBA

Mencoba dengan hal-hal baru merupakan kemajuan yang baik secara tidak langsung selama mencoba dalam hal yang baik dan benar untuk lebih memperluas kretifitas, pengetahuan dan banyak hal posotif lainnya, tidak ada salahnya untuk coba-coba, justru merugi mereka yang tidak mau mencoba untuk bisa.