Senin, 08 November 2010

Jalur Utama Palaran Kian Sesak

Seiring rampungnya Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran, praktis beban jalan dari dan menuju Palaran kian padat. Kondisi yang kepadatannya paling parah adalah di jalur Jl Dwikora Kelurahan Simpang Pasir. Di kawasan ini kemacetan panjang akibat tersendatnya kendaraan berat pengangkut kontainer kerap terjadi. Alhasil pengguna kendaraan lainya dirugikan dari peristiwa ini. Kondisi inilah yang terjadi, siang kemarin. Sebuah kendaraan pengankut kontainer lagi-lagi berhenti di tanjakan akibat tak kuasa mampu naik hingga ke puncak. kendaraan itu pun terpaksa harus menunggu bantuan kendaraan lain guna menariknya hingga ke puncak. Namun selama menunggu, kendaraan itu tetap berada di badan jalan. Akibatnya, lajur jalan sekitar hanya bisa dilalui satu kendaraan. Seperti biasa, petugas lalu lintas dadakan pun langsung mengatur kondisi ruas jalan. Padahal, petugas dadakan itu merupakan salah seorang kerabat dari sang pengemudi kendaraan yang nahas.

Kejadian ini sudah menjadi pemandangan rutin setiap harinya. Terlebih sejak TPK Palaran beroperasi, sehingga kendaraan berat pengangkut kontainer dan sejenisnya pun lalu-lalang pada akses jalan ini.
Camat Palaran H Julian Noor SIP menyebutkan, kalau kejadian itu hampir setiap hari. Karena alasan itu, maka warga pun mendesak aparatur kecamatan agar masalah itu dapat diatasi. "Yakni dengan membuat jalan baru yang tidak memiliki tanjakan setinggi di Jl Dwikora," kata Julian.
Desakan itu pun pernah diakomodir pihaknya melalui Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang). "Namun, DPU (Dinas Pekerjaan Umum) Kaltim menolaknya. Entah apa alasannya," kata Julian.
Menurutnya, aktivitas TPK Palaran kian menunjukkan geliat dengan dibuktikan maraknya lalu lintas kendaraan berat di Jl Dwikora, yang merupakan lintasan utama dan satu-satunya.
Adapun alasan lain desakan warga agar dibuatkan jalan baru, lantaran Jl Dwikora merupakan jalan pendekat Jembatan Mahkota II. Sementara, Jembatan Mahkota II itu sendiri berada tepat di bawah tanjakan.
"Dengan begitu, posisinya pun kurang tepat. Hingga kini belum ada aktivitas pembenahan jalan pendekat,"
http://bappeda.samarinda.go.id/berita.php?id=1474

1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda

    BalasHapus

COBA-COBA

Mencoba dengan hal-hal baru merupakan kemajuan yang baik secara tidak langsung selama mencoba dalam hal yang baik dan benar untuk lebih memperluas kretifitas, pengetahuan dan banyak hal posotif lainnya, tidak ada salahnya untuk coba-coba, justru merugi mereka yang tidak mau mencoba untuk bisa.